Sejarah Ompu Tuan Situmorang


OMPU TUAN SITUMORANG hidup umur panjang. Kedua Putranya (PANOPARAJA dan O.PANGARIBUAN) meninggal lebih dahulu. Bukan itu saja ketiga cucunya (O.AMBOLAS, PARHUJOBUNG, dan RAJA BABIAT) juga mendahuluinya. Rasa kasih sayang, tanggung jawab dan semangat hidup membuat OMPU TUAN SITUMORANG tidak putus asa. Dia menghimpun ketujuh cicitnya dan memperlakukan mereka sebagai anaknya, OMPU TUAN SITUMORANG bertindak sebagai ayah. Dikemudian harinya, pada saat yang tepat ia menghimpun ketujuh cicitnya untuk satu Amanah dan Ikrar.


Dia berpesan :

“Mulai sadari on paojakon ma hamu gabe anakku,
Jala au amamuna. Ingot hamu ma Tonangkon:
Tong tong ma hamu sada. Sisada anak ma hamu
si sada boru, juhut disapa ma di lulu anak, parbue
na pir ma huntion di lulu boru. Anak dohot borumu
ndang jadi masiolian. Borumu ndnag jadi masitindian.
Elek mahamu marboru, Somba marraja nitutur,
Jala manat mardongan sabutuha”

Artinya :

(Beliau memberi amanah : Sejak hari ini kamu dikukuhkan
menjadi anakku dan aku menjadi ayah kamu. Ingatlah
amanahku ini:
Tetaplah kamu bersatu, Putra putri kamu adalah putra-
putri bersama. Kamu mempunyai satu tanggung jawab atas
putra putri kamu. Putra putri kamu tidak boleh nikah
sesamanya, Putra putri kamu tidak boleh tindih menindih
dalam pernikahan. Bersifat membujuklah terhadap boru kamu,
hormat pada hula hula dan mereka yang harus dirajakan, dan
cermatlah sesama kamu abang beradik)
2MBMYZY9FZUS
Unknown Label: 11.22.00
Back to Top